Senin, 08 Desember 2008

Profil Waditra

1 komentar
Waditra didirikan pertama kali di Ciputat-Jakarta Selatan pada tanggal 28 Februari 2005, dengan nama Waditra (instrument). Diambil dari bahasa Sunda yang konon merupakan bahasa Sangsakerta. Adalah kelompok musik yang mengedepankan kerja kolektif. Berdiri berdasarkan visi untuk memberikan konstribusi selera musikal baru dengan menghadirkan alternatif hiburan yang edukatif bagi pecinta musik di negeri ini. Adalah nama yang diusulkan oleh Cephe Swg, untuk mengagungkan alat-alat musik yang ada.


Waditra menghadirkan alat-alat musik tradisional, dan ini merupakan sajian yang ditawarkan demi memunculkan musik-musik buhun (yang sudah kuno) yang hampir telupakan, dengan menciptakan nuansa romantika bebunyian khas negeri ini.



Mengurai nada-nada modern dan tradisional, menjadi proses pengkajian-pengkajian yang merupakan misi awal agar dapat menghasilkan fresh listening music.



Formasi pertama Waditra yang bermula berasal dari anak-anak tongkrongan di warung kopi, adalah Cephe Swg (gitar), Ronal (djimbe) dan Kangkung-NUNU (gitar). Formasi ini melahirkan lagu pertama yang berjudul Do’a yang kemudian di arransement ulang dan dirapihkan yang mengedepankan nuansa Sunda.



Setelah Waditra beredar Formasi berubah menjadi: Cephe (biola, kecapi dan saron), Ronald (Dumbuk dan Djimbe), Evi (vocal, chimesbell dan suling), Ibunu (lead gitar), Indra (Gitar), Kangkung-NUNU (kendang), basri (rebana, sitar dan hoursbell). Formasi ini melahirkan Komposisi Ritual Kegelapan dengan nuansa Jawa, yang kemuadian memenangkan juara ke-2 lomba musikalisasi puisi se-Jakarta di HB. Jasin Tim.



Pada tahun 2005 akhir Ibnu mengundurkan diri. Posisi Ibnu digantikan oleh Indra dan Alan menempati sebagai Bassis, Waditra tampil tanpa ritem sampai tahun 2006. formasi ini menyumbangkan lagu dalam reportoar Aku dengan nuansa Arab dan Hiasi Sanubari yang bernuansa Sunda.



Pada tahu 2006, Waditra berencana melakukan tur pendek kebeberapa kota. Namun urung terlaksana dikarenakan keluarnya Kangkung dan Alan untuk mendirikan Band lagi, diiringi dengan keluarnya Indra untuk mendirikan PST (Paduan Suara Tarbiyah) di UIN. Kemudian posisi Kangkung digantikan oleh Cephe, sementara posisi Cephe digantikan oleh Nandar violis musik jalanan dan posisi Alan digantikan Bayu bassis dari Ciliwung adapun yang memegang sitar dan kecapi digantikan oleh Sari Vocalis dari Damai@rt dan posisi Indra digantikan oleh Erick (Batik) gitaris dari Damai@rt,. Formasi ini melahirkan lagu Perjalanan Kubur. Dalam formasi ini Waditra mengikuti festival musikalisasi yang kedua dan menyandang Juara Harapan ke-2 se-Jakarta di UNAS.



Tahun 2006 akhir, Evi tidak mampu mempertahankan intensitasnya maka posisinya digantikan oleh Sari vokalis dari Damai@rt, yang kemudian menghasilkan lagu Doa’ Terang Bulan yang ingin menonjolkan nuansa perkampungan Sunda.




Akhirnya pada tahun 2007, Waditra ingin mengabadikan lagu-lagu yang sudah ada dalam bentuk cd/kaset seperti lagu: Do’a, Hiasi Sanubari, Ritual Kegelapan, Aku, Nyanyian Bulan, Perjalanan Kubur dan doa’ Terang Bulan.



Pada saat ini Waditra beranggotakan: Ria Komala Sari: Vocal, Suling, Kecapi, Saron,


Ronald: Djimbe, Didjeridu, Perkusi, Cephe Swg: Biola, Kendang, Kecapi, Erick (Batik): Gitar Acoustic, Aang Sega: Lead Guitar, Herli Sega: Bass

 

Waditra Ensamble Copyright © 2009 Waditra Ensamble Art by Indra Munawar